Tuesday, September 28, 2010
Something about Lie
Tuesday, September 21, 2010
Post Breakup Cleanup
Contohnya teman saya. Beberapa waktu yang lalu dia baru saja putus dengan pacarnya. Mereka sempat tinggal bersama selama tiga tahun. Selama berpacaran, mereka tinggal bersama dan somehow teman saya ini bertindak sebagai "the provider" karena pacarnya tidak memiliki pekerjaan tetap. Ketika mereka putus, teman saya baru mendapati, tidak cuma patah hati yang dia dapatkan namun juga tanggungan hutang mantannya senilai 60 juta rupiah plus tagihan telepon selularnya senilai 9 juta rupiah yang harus dia tanggung. Saya tidak bertanya detil mengenai kejadiannya. Namun dia bercerita bahwa sampai sekarang dia masih menyicil sisanya senilai 15 juta yang harus dibayarkan. Bisakah anda bayangkan bagaimana perasaan teman saya itu? Tidak cuma menanggung sakitnya patah hati namun juga hutang mantan?
Well, mungkin yang kita alami tidak se-ekstrim kejadian teman saya tadi, tapi pada dasarnya sama. Mungkin foto-foto, video-video liburan, hadiah-hadiah, barang-barang mantan yang masih ada di rumah kita atau sebaliknya, sampai ke hal-hal simple seperti nama panggilan di contact list kita. I call it "Post Break-up Clean-up". Ketika beberapa waktu lalu saya putus, hal-hal ini merupakan hal-hal yang menurut saya cukup berat dilakukan, terlebih lagi kalau kita putus baik-baik atau putus dalam keadaan anda masih sangat mencintai dia. Doing the Post Break-up Clean-up sucks. Yang saya rasakan sih setiap mendelete foto-foto itu saya seperti dipaksa untuk mengubur dan mengikhlaskan dia hilang dari kehidupan saya. Saya jadi bertanya, apakah sebenarnya hal ini penting? Apakah hal ini sebenarnya bisa membantu saya untuk bisa move on? It's so funny how a picture or a nickname can be very meaningful to us. I'm suddenly wondering, that maybe somehow is it what actually we're investing on a relationship? All those memories and things from the past for our future?
Mungkin Post Break-up Clean-up ini hanyalah sebuah attribut ketika kita putus dengan pacar kita. Namun yang paling penting menurut saya adalah bagaimana kita mengikhlaskan bahwa dia sudah tidak bersama dengan kita. Dia bukan untuk kita dan kita bukan untuk dia. Being sincere and forgiving is the key to move on, at least that's what I thought in mind.
Paranoia-paranoia pasti akan selalu muncul, seperti, "Kapan lagi bisa dapet orang seperti dia?", "I would never love like I love him ever again", "No one will ever love me like he did". Well.. Saya tidak bisa bilang bahwa itu bohong dan lebay belaka, karena mungkin saja hal itu akan terjadi. Namun, toh akhirnya tidak akan mengubah kenyataan apa-apa bahwa dia bukan milik anda lagi dan tidak ada jaminan bahwa kalian akan bersama di masa depan. So pilihannya cuma dua. Move on or Dwell?
I'm not gonna tell you what to do, but I do want to share this quote every time I break up with someone. "If you think like the past, see like the past, talk like the past and live like the past, good guys from the future will hard to find you. And hey.. remember the good one maybe gone, but the best is yet to come!"
Have a great evening everyone!
Friday, September 17, 2010
Being Dumped
Baru saja dua minggu yang lalu saya diputuskan oleh pasangan saya yang sudah jalan selama 2 bulan ini. Percaya tidak percaya, biasanya firasat bahwa hubungan kita akan berakhir biasanya sering muncul sebelumnya. At least dalam kasus saya. Alasan saya diputusin simple sebenarnya. He's just not into me. Penyampaian yang diungkapkan ketika diputusin memang bisa sejuta kata dan bahasa, namun intinya tetap sama.
The worst part of being dumped is, it brings your self esteem to the lowest point, feeling unwanted and all. Apalagi ketika kita sudah mati-matian berusaha memperjuangkan sebuah hubungan, eeeh ternyata si dia menyerah. Marah, tidak terima, sakit hati, kecewa dan semua sinonimnya bercampur aduk menjadi satu. Anyway, when you're just not that into someone, do you think if you give it some time, somehow time will transform your heart to love him eventually? If yes.. how long do you think will it take?
Semalam teman saya berkomentar ketika dia mengetahui bahwa saya baru 2 bulan jalan ketika putus. "Yahh.. baru dua bulan mah ga papa kaleeee.. kirain udah brapa lama..." begitu komentarnya. Then I suddenly wondered, why do people always think a quality of a relationship based on how long the relationship last? Well, in my point of view that's not always true. Menurut saya seberapa banyak hal-hal termasuk hati, pikiran, tenaga, waktu, memori dan lain sebagainya diinvestasikan di hubungan itulah yang membuat seberapa dalam kualitas sebuah hubungan tidak peduli berapa lama kita berhubungan. Saya ingat sekali ketika saya pernah berada di semacam Holiday Retreat, saya bertemu dengan orang baru disana. Acara tersebut hanya berlangsung selama 3 hari saja, namun bond antara saya dan teman saya sangatlah kuat saat itu. We spent like breakfast, lunch and dinner together... Talked about many things and feel connected. Ketika acara selesai dan kami harus kembali ke kota masing-masing, it felt like something is missing (agak lebay memang haha). Perasaan yang agak mirip ketika kita kehilangan orang yang kita sayang, padahal helloo.. I might barely knew that person right? So, I think that when you meet the right person (at least you think you've met), it doesn't take a month, a year or even a decade to actually prove a quality of a relationship.
When we get dumped..I think the only thing we need to do is just to face the truth, deal with it, move on and get on with life. The question would be.. "How?" and "How long?" or in the worst case mungkin ada yang bertanya "Should I? Why Should I?", "What if he's the one?" Well things come with its consequences, I must say. The worst thing is you can dwell in the broken heart situation as long as you like but you may lose the opportunity of some new guy to meet you. But I believe human have the ability to cope and survive on every situation regardless how or how long will it take.
Well about me, umm.. I think I'll deal with getting dumped by writing blog and talk about all the craziness, questions and all inside my head.
Good luck in getting over him..
PS : I always love this quotes when I got dumped, "Life is too short to waste your time trying to get people to like love or care for you. If they can't love you for you then it's their loss. You may just lose someone who just not love you anyway, but he loses someone who really love him."
Hello..
Why men? Simply because I love them.. People said that men is less complicated than women. Well I don't really think it's true.. I've dealt with so many men with with all their complications. Especially with men these days. So.. you'll see. About Love and Relationship? Hmm.. these two things that I'm learning recently, especially this past year.
I live in Jakarta now. Usually every night, when I'm all done with work and all that, in my bed ready to close the day, all those thoughts, reflections, contemplations come inside my head. That's why I name this blog a Midnight in Jakarta.
Hope you all will enjoy my blog. I would write in mixed language, Bahasa Indonesia and English. Cos I think there are some sentences that would be so hard to be explain in Bahasa and vice versa. :)